tag:blogger.com,1999:blog-7891131610459128922024-03-13T14:28:31.025-07:00BUDIDAYA TERNAK LELE MANDIRIBudidaya ikan lele yang tergabung dalam Pokdakan Lele Mandiri berdiri pada tahun 2011, yang berlokasi di Kp. Pasir jeret Rt 17 Rw 06 Desa Warung gunung, Kec. Warung gunung, Kab. Lebak. banten.
Lele Mandiri terpusat pada budidaya lele untuk pembesaran, disamping itu lagi di rintis untuk membuat bibit lele sendiri dan pakan alternatif yang murah dan terjangkau, namun berkualitas.
TELP/HP: Juned. 0877-7399-1348, Rojikin. 0877-7273-2968
blog: ternaklelemandiri.blogspot.comAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-60676828933717196412013-04-18T08:27:00.001-07:002013-04-18T08:27:24.916-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-jbdmICbNNns/UXAPzdS046I/AAAAAAAAAKo/XTaVLkTlauk/s1600/IMG-20130324-00101.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-jbdmICbNNns/UXAPzdS046I/AAAAAAAAAKo/XTaVLkTlauk/s320/IMG-20130324-00101.jpg" width="320" /></a></div>
PANEN DAN PENYORTIRAN LELE<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-aZHcLhjAXq0/UXAPyKHS6xI/AAAAAAAAAKg/IXVLrtBjpVM/s1600/IMG-20130324-00105.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="http://2.bp.blogspot.com/-aZHcLhjAXq0/UXAPyKHS6xI/AAAAAAAAAKg/IXVLrtBjpVM/s320/IMG-20130324-00105.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-92063121108002128302013-02-14T19:40:00.001-08:002013-02-14T19:40:09.957-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-0Jx4ETkynT4/UR2tyj1y2yI/AAAAAAAAAJg/0cVYwq7O4D4/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-0Jx4ETkynT4/UR2tyj1y2yI/AAAAAAAAAJg/0cVYwq7O4D4/s1600/images.jpg" /></a></div>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
cara membuat pelet apung
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;"> </span></h2>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: center;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;"><b><u>Cara membuat pelet apung </u></b></span></h2>
</div>
<h2 style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></h2>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Sekilas cerita tentang percobaan
pembuatan pelet apung yang saya ketahui. Untuk mulai mencoba membuat
pelet apung saya membeli alat mesin bekas di pasar templek Blitar. Mohon
maklum karena saya tidak punya modal untuk membeli mesin pelet apung,
jadi saya mencoba untuk merakitnya sendiri. Tahapan membuat pelet apung
yang saya ceritakan kira-kira kurang bisa lepas dari proses <u>Pencampuran ( Mixing ), Pengaliran Uap / Steaming (Conditioning), Pencetakan ( Extruding ), Pendinginan ( Cooling ). </u></span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Karena sedikitnya modal, saya mencoba potong kompas, proses yang saya lalui hanya <u>Pencampuran ( Mixing ), Pencetakan ( Extruding ), Pendinginan ( Cooling ) </u>dan hasilnya masih gagal. Disini mau lanjut lagi modal sudah habis. Tapi saya masih yakin tanpa melalui proses <u>Pengaliran Uap / Steaming (Conditioning)</u> pelet masih bisa mengapung. </span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Lanjut lagi, Proses pencampuran ( mixing
) harus digunakan agar berbagai macam bahan pelet dapat benar-benar
tercampur homogen. Dan sedikit proses yang tidak saya lalui yaitu <u>Pengaliran Uap / Steaming (Conditioning)</u>
atau bahasa mudahnya dikukus, berfungsi agar masing-masing partikel
bahan termodifikasi matang dan mengembanf karena melepaskan gas CO2. Gas
CO2 tersebut yang akan berfungsi sebagai pembuat pori-pori dalam pelet
agar mengapung. Mungkin kalau ada cara lain untuk mengapungkan saya
belum tahu, yang saya ceritakan adalah yang pernah saya coba. </span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Penambahan Jumlah kadar air kira-kira
yang umum digunakan sekitar 4%-8% tergantung jenis bahan yang digunakan.
Yang penting penambahan air dapat melembabkan bahan penyusun pelet,
bukan basah. Dan agar bahan pelet terbantu mengembang saya memilih
menggunakan Baking Powder atau memakai soda kue. Pernah saya mencoba
memakai ragi saf instan, tetapi ikan nila tidak mau makan karena terasa
kecut, hal ini terjadi karena proses fermentasi dari ragi tersebut. Agar
proses fermentasi berhenti bisa saja dioven tapi saya kurang nyaman
karena khawatir menambah kerusakan nutrisi bahan . Pelet hasil
fermentasi untuk ikan gurami mau makan meski tanpa penambahan minyak
ikan.Ada
juga agar pelet mengapung menggunakan bahan jagung, dengan jumlah
pemakaian
sekitar 10-20 %, logikanya jagung bila terkena panas mengembang seperti
popcorn, saya belum pernah mencobanya.</span></h2>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Dari sinilah saya kurang mantap memilih
pelet apung, pernah ada teman tanya, mengapa kamu coba merakit mesin
pellet apung kalau kurang suka ? saya jawab karena orang lebih suka
mesin mahal, dan dari mahalnya orang lebih yakin manfaatnya. Menurut
saya, logika liniernya memang jalan fungsi pelet apung adalah untuk
mudah dicernakan karena sudah matang dan steril karena sudah melewati
pemasakan. Tetapi seperti ada yang mengganjal, karena rasanya seperti
membuatkan kue untuk ikan, kue itukan flavournya enak,lezat dan pada
umumnya crispy. Tetapi apa benar nutrisinya masih bagus dalam pelet
apung tersebut bila telah melewati berbagai proses pemanasan seperti
dalam proses steaming, extruding dan kadang ada yang masih pasang
pengering oven?. Lepas dari itu semua, menurut saya pelet apung lebih
berfungsi sebagai media pembawa obat atau suplemen, yaitu diberikan
dengan cara disemprotkan atau direndam dalam larutan suplemen atau obat.</span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Lanjut lagi, bahan pengembang Baking
Powder umumnya digunakan 0,3%-0,4% tergantung bahan penyusun peletnya.
Bahan akan lebih mengembang bila ditambahkan Tepung Terigu Cakra, karena
kadar amilosanya yang rendah dan kandungan glutennya yang tinggi. Dalam
ilmu Kue semakin tinggi kadar gluten maka semakin besar mengembangnya
bahan.</span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Tahap berikutnya pencetakan ( Extruding
), yang saya ketahui pencetakan menggunakan alat extruder dan tentang
granulator saya belum pernah mencoba. Mungkin kalau ada yang ingin
mencoba membuat alat granulator sederhana bisa memakai mesin bor diberi
mata pengaduk. Kemudian bahan diaduk dalam tabung (Barrel) dengan
posisi horizontal sambil dialiri air, volume air disesuaikan, semakin
banyak air semakin besar bentuk granulnya. Dan agar hasil bulat
sempurna, bahan yang sudah mulai terbentuk keluar tabung langsung masuk
ke rotary dryer. Kemudian di ayak ( screening ) untuk mendapatkan hasil
granul ang diinginkan, kalau terlalu besar digiling lagi.</span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Lanjut lagi, extruder yang saya ketahui
ada dua macam yaitu tipe roda dan tipe ulir ( screw ), extruder tipe
roda prinsip kerjanya bahan didorong keluar cetakan ( dies ) oleh roda
yang berputar. Sedangkan extruder tipe ulir yaitu membawa bahan kemudian
dipadatkan diujung dies. Bedanya ada proses membawa bahan oleh kerja
ulir, disini kerja ulir akan menghasilkan panas dan tekanan yang tinggi.
Panas dihasilkan oleh kecepatan tinggi kerja ulir yang membawa bahan
bergesekan dengan dinding tabung (barrel). Tekanan tinggi berasal dari
pemampatan bahan yang akan keluar cetakan ( dies ). Karena sudah ada
panas dan tekanan yang tinggi saya tidak menggunakan proses pengaliran
uap. Bahan pellet akan mengembang dengan sendirinya karena panas dan
beda tekanan pada waktu keluar cetakan. Disini kerja ulir yang saya buat
mempunyai kecepatan putaran sekitar 3dtk-5dtk untuk satu kali proses
membawa bahan sampai keluar cetakan. </span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Pendinginan ( Cooling ) dibutuhkan
karena biasanya kadar air dalam pelet masih tinggi. Saya tidak memakai
pengering ( Oven ) karena khawattir merusak nutrisi bahan pelet, selain
itu pelet akan keras bila di oven. Pendinginan menggunakan tabung yang
di putar agar pengoperasian dapat berkelanjutan, dan kemudian di hisap
oleh vacuum fan agar uap air dapat terambil maksimal. Sebaiknya sebelum
pendinginan disemprot ( fogging ) minyak ikan, karena kadang ikan tidak
mau makan bila tidak ada bau perangsang minyak ikan. Bila ada yang ingin
mencoba merakit mesin pelet perhatikan dan hitung dengan cermat tentang
perkiraan Tenaga dan rasio putaran mesin, bentuk,panjang dan diameter
ulir serta jumlah lubang cetakan. </span></h2>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-indent: 36pt;">
<h2>
<span style="font-size: x-small;">Sebelum anda mencoba membuat pelet atau
budidaya ikan pastikan budget sudah benar-benar anda siapkan. Karena
kalau bisa jangan seperti yang pernah saya alami, semua usaha
membutuhkan proses, kesabaran dan keuletan kunci sukses usaha anda.
Saran saya pastikan semua aspek bentuk pemasaran produk sudah anda
kuasai, karena yang paling penting konsumen yang menentukan. Buat apa
membuat mesin bila hasil pelet tidak sesuai dengan harapan, contoh
kegagalan yang paling sering terjadi yaitu ternyata pertumbuhan bobot
ikan budidaya tidak sesuai dengan harapan. </span></h2>
<h2>
<span style="font-size: x-small;">http://ia-bambukuning.blogspot.com/2012/01/cara-membuat-pelet-apung.html </span></h2>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-40604531019649037722013-02-13T19:43:00.000-08:002013-02-14T19:44:40.557-08:00<h1 class="title" style="text-align: center;">
Teknik Budidaya Cacing Sutra untuk Pemula</h1>
<div class="entry">
<h4 style="text-align: center;">
Budidaya Cacing Sutra Dari Limbah Kolam Lele</h4>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cacing sutra</b> dikenal
memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk ikan benih, sehingga mampu
mempercepat pertumbuhan pada ikan. Namun sayang pasokan cacing sutra
lebih banyak mengandalkan tangkapan dari alam sehingga sangat tergantung
musim dan tidak bisa diandalkan. Budidaya cacing sutra telah banyak
dilakukan para peternak ikan ,namun itu hanya untuk konsumsi sendiri,
sehingga <b>peluang usaha bisnis budidaya cacing sutra</b> ini lumayan bagus. Ada satu cara unik dan menarik dalam budidaya cacing sutra yaitu dengan memanfaatkan limbah organik dari <b>kolam lele</b> konsumsi.</div>
Adalah Suroto atau biasa dipanggil Otoy seorang pembenih dan petani
pembesaran ikan lele dari Pringsewu, Lampung. Ia telah berhasil
melakukan<b> budidaya cacing sutra</b> dari limbah organik
ikan lele peliharaannya. Awalnya saat pemanenan ikan lele konsumsi
timbul masalah membuang air limbah organik, air ini ditampung pada kolam
yang kurang produktif, air bening pada bagian atas dibuang setelah 2
hari kemudian. Hal ini dilakukan berulang kali setiap panen lele,
akhirnya secara tidak sengaja di kolam tersebut mulai muncul cacing yang
terus berkembang. Cacing yang ada terus dipelihara dan dibudidayakan
sampai saat ini.<span id="more-112"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
Jika anda berminat untuk menekuni budidaya cacing sutra ini, beberapa tahapan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:<br />
<b>1. Persiapan Kolam Untuk Budidaya Cacing Sutra</b><br />
Kolam yang kurang produktif (tidak dipakai untuk budidaya lele) di areal
usaha pembesaran ikan lele dapat diperuntukan untuk budidaya cacing
sutera dengan luas 60 – 100 m2 (disesuaikan dengan areal yang ada). Air
limbah kolam pembesaran lele diaduk-aduk untuk selanjutnya dimasukkan
dengan pompa (dengan menyedot) ke kolam budidaya cacing sutera.<br />
<b>2. Pengendapan Air</b><br />
Air yang masuk di endapkan selama 3-5 hari, selanjutnya bagian atas
endapkan air dibuang/diturunkan mencapai 5 – 10 cm dari permukaan
lumpur. Lumpur diratakan dengan sorok/kayu untuk selanjutnya dibiarkan
selama beberapa hari. Proses ini di ulangi 2 – 3 kali hingga lumpur
halus yang ada di kolam cukup banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Penebaran Benih</b><br />
Indukan cacing sutra sebanyak 10 gelas (2-3 liter) ditaburkan kedalam lahan yang sudah siap dan diisi dengan air setinggi 5-7cm.<br />
<b>4. Perawatan Cacing Sutra</b><br />
Selama masa pemeliharaan cacing sutra , air di usahakan tetap mengalir
kecil dengan ketinggian air pada 5-10 cm. Setelah 10 hari biasanya bibit
cacing sutra mulai tumbuh halus dan merata di seluruh permukaan lumpur
dalam kolam. Ulangi lagi proses penambahan air buangan panen ikan lele
ke dalam kolam budidaya cacing sutra maka setelah 2-3 bulan cacing mulai
dapat dipanen.</div>
<h3 style="text-align: justify;">
PROSES PANEN CACING SUTRA</h3>
<div style="text-align: justify;">
Cacing sutra akan tumbuh setelah 2 minggu
biang cacing sutera ditebar atau > 2 bulan apabila tanpa penebaran
biang cacing sutera. Panen pertama dapat dilakukan setelah cacing
berumur > 75 hari. Untuk selanjutnya dapt dipanen setiap 15 hari.
Ciri kolam<b> budidaya cacing sutra</b> yang siap untuk di panen adalah apabila lumpur sebagai media pemeliharaan terasa kental bila dipegang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu panen cacing sutera dilakukan pada
pagi/sore hari dengan cara menaikkan ketinggian air sampai 50-60 cm agar
cacing naik sehingga mudah dipanen. Cacing dan lumpur di keruk/aduk
dengan caduk/garu dimasukkan dalam baskom kemudian dicuci dalam
saringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cacing yang terangkat masih bercampur
lumpur, selanjutnya dimasukkan dalam ember/bak yang berisi air dengan
ketinggian lebih kurang 1(satu) cm diatas media lumpur. Ember ditutup
agar bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama 1 – 2 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cacing akan bergerombol diatas media dan
dapat diambil dengan tangan untuk dipisahkan dari media/lumpur. Cacing
tersebut dimasukkan dalam bak pemberokan selama 10-12 jam. Cacing siap
di berikan kepada benih ikan ataupun dijual.<b>(Galeriukm).</b></div>
<div style="text-align: left;">
Sumber: <a href="http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/budidaya-cacing-sutra-dari-limbah-kolam-lele" target="_blank">http://www.perbenihan-budidaya.kkp.go.id/download/TUBIFEX.pdf</a></div>
<div style="text-align: left;">
Artikel ini diambil dari: <a href="http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/budidaya-cacing-sutra-dari-limbah-kolam-lele">http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/budidaya-cacing-sutra-dari-limbah-kolam-lele</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-5941672371776613962013-02-10T19:47:00.000-08:002013-02-14T19:48:25.701-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://idewirausahakreatif.blogspot.com/2012/06/cara-budidaya-cacing-sutra.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-jUgDGuLifI8/T-AtyHHd3DI/AAAAAAAAARM/p4TWwLB3wtg/s1600/cacing+sutra.jpg" title="cacing sutra" /></a></div>
<b>CARA MEMBUDIDAYAKAN CACING SUTRA</b><br />
<br />
<br />
<br />
Banyak orang beranggapan bahwa cacing itu binatang yang menjijikkan. Tapi apakah cacing sutra ini sangat menjijikkan? Kali ini <b>ide wirausaha kreatif</b> akan membahas tentang <a href="http://idewirausahakreatif.blogspot.com/2012/06/cara-budidaya-cacing-sutra.html" target="_blank"><i>cara ternak cacing sutra.</i></a> Kenapa cacing sutra diternak? jawabannya karena cacing jenis ini sangat baik untuk pakan ikan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Cacing sutra merupakan cacing yang berukuran sangat kecil. Cacing jenis
ini merupakan cacing yang hidup dengan bergerombol sangat banyak di
perairan yang jernih dan kaya bahan organik.<br />
<a href="http://idewirausahakreatif.blogspot.com/2012/06/cara-budidaya-cacing-sutra.html" target="_blank">Bahan organik yang baik untuk cacing sutra yaitu campuran antara kotoran ayam, bekatul, dan lumpur.</a><br />
<u>Cara membudidayakan cacing sutra :</u><br />
<ol>
<li>Bibit<br />Bibit cacing sutra dapat dibeli dari toko ikan hias yang
menjual cacing sutra, bisa juga dari alam. Bibit cacing sutra di diamkan
dulu kurang lebih satu hari sebelum penebaran.</li>
<li>Media<br />Dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter
yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap-tiap
kubangan dibuat petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi tanggul 10
cm, antar tanggul diberi lubang dengan diameter 1 cm.</li>
<li>Pemupukan<br />Kubangan dipupuk dengan ampas tahu sebanyak 200 - 250 gr/m2 atau bisa juga dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/m2.</li>
<li>Fermentasi<br />Kubangan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.</li>
<li>Penebaran bibit<br />Selama proses budidaya, kubangan dialiri air dengan debit 2-5 liter/detik. </li>
</ol>
<i>Langkah-langkah membudidayakan cacing sutra :</i><br />
<ul>
<li>Siapkan kubangan, usahakan kubangan bersih dari rumput atau hewan
lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra dan dasar kubangan
terbebas dari bebatuan atau benda-benda keras lainnya.</li>
</ul>
<ul>
<li>Pipa air pengeluaran di cek pastikan berfungsi dengan baik.</li>
</ul>
<ul>
<li>Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau
kilam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan
dasar lumpur mencapai 10cm.</li>
</ul>
<ul>
<li>Gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur
tersebut, jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan
terlihat sama di semua bagian.</li>
</ul>
<ul>
<li>Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan
pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa
diaduk-aduk.</li>
</ul>
<ul>
<li>Genangi kubangan.</li>
</ul>
<ul>
<li>Pasang atap berfungsi untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.</li>
</ul>
<ul>
<li>Kubangan yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu
minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang (media sudah
tidak beraroma busuk).</li>
</ul>
<ul><a href="http://idewirausahakreatif.blogspot.com/2012/06/cara-budidaya-cacing-sutra.html" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img alt="" border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-7SfySTGQhY0/T-AvhF-6IwI/AAAAAAAAARk/Z1zI21v7UEo/s200/cacing-sutra.jpeg" title="cacing sutra" width="200" /></a>
<li>Tebarkan 0.5 liter gumpalan cacing sutra sebagai bibit, dengan cara
menyiramnya terlebih dahulu didalam baskom agar gumpalannya buyar.</li>
</ul>
<ul>
<li>Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan dikubangan ke seluruh permukaan secara merata.</li>
</ul>
<ul>
<li>Kemudian atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3inci.</li>
</ul>
7. Panen<br />
Cacing sutra siap untuk dipanen setelah 8-10 hari.<br />
<br />
sumber: http://idewirausahakreatif.blogspot.com/2012/06/cara-budidaya-cacing-sutra.html#_<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-64525055136080154692013-02-08T19:52:00.000-08:002013-02-14T19:53:03.525-08:00<h1>
Riset</h1>
<h3>
PEMBUATAN PAKAN PELLET <div>
24/03/2011 - Kategori : <a href="http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/?category_id=104">Riset</a></div>
</h3>
<div align="center">
<span style="color: #333399;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">PEMBUATAN PAKAN PELLET</span></span></span></div>
<span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> <span style="color: #333399;">I. PENDAHULUAN</span></b></span><br />
<br />
<span style="color: #333399; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Biaya pakan dalam usaha budidaya ikan dibutuhkan sekitar antara 50 - 50% dari total <br /> biaya produksi, sehingga perluadanya upaya untuk menahan biaya tersebut, dengan <br /> membuat pakan sendiri. Untuk mengatasi penyediaan pakan buatan (Pellet) dengan jumlah <br /> dan kualitas yang baik.<br /><br /> Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan pellet yaitu :</span><br />
<ol>
<li><span style="color: #333399; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pellet harus mudah dicerna oleh ikan.</span></li>
<li><span style="color: #333399; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Mempunyai
kandungan gizi yang cukup, terutama kandungan proteinnya harus diatas
25, selain itu harus juga mengandung lemak. Vitamin, mineral, zat kapur
dan karbohidrat.</span></li>
<li><span style="color: #333399; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pellet harus mempunyai daya apung serta tidak cepat hancur di air.</span></li>
<li><span style="color: #333399; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pellet harus dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.<br /><br /><br /><b>II. PERALATAN DAN BAHAN</b><br /><br /><b>1. PERALATAN</b><br /><br /> Peralatan untuk membuat pakan Pellet secara sederhana, praktis dan mudah <br /> diantaranya adalah dengan menggunakan gilingan daging yang dimodifikasi, nampan <br /> plastik, ayakan, gayung plastik, ember plastik, kipas angin dan tmbangan.<br /><br /><b>2. BAHAN</b><br /><br /> Bahan untuk membuata palakn Pellet terdiri dari dua kelompok yaitu baku pokok dan <br /> bahan tambahan (Suplemental feeds). pemilihan bahan baku sebaiknya dipilih :<br /> - Murah dan mudah diperoleh.<br /> - Bergizi tinggi.<br /> - Mudah mengolahnya.<br /> - Tidak mengandung racun.<br /><br />Bahan baku yang dipakai :<br /><br /><b>a. Tepung Ikan</b><br /><br /> Ciri-ciri tepung ikan yang baik kwalitasnya diantaranya adalah secara visual bersih tidak <br /> terkontaminasi oleh kutu atau serangga lain berbau khas seperti ikan kering, berwarna <br /> kuning kecoklatan, kering tidak lembab, tidak bau apek, tengik atau asam. kandungan <br /> tepung ikan yang baik mempunyai kadar proten antara 55,70%.<br /><b><br />b. Bungkil Kelapa</b><br /><br /> Yaitu ampas kelapa yang sudah dikeringkan dan sudah berbentuk tepung.<br /><br /><b>c. Dedak Halus</b><br /><br /> Diperoleh dari limbah pabrik penggilingan padi.<br /><br /><b>d. Tepung Kedelai</b><br /><b><br />e. Tepung Jagung</b><br /><br /><b>f. Tepung Tapioka</b><br /><br />Keunggulan Pellet buatan sendiri : <br /><br />- Harga menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan harga yang kita beli di toko.<br />- Selalu dalam keadaan baru.<br />- Ikut membantu dalam mengurangi pencemaran akibat limbah pabrik.<br /><br /><br /><b>III. CARA PEMBUATAN PELLET</b><br /><br />a. Memprsiapkan bahan baku, menyusun jumlah setiap komponen dan menimbang.<br /><br /><br /> Dengan susunan formulasi seperti tabel :</span><br /><br /><table border="2" style="height: 175px; width: 499px;"><tbody>
<tr><td align="center" style="background-color: #ccffcc;"> No</td><td align="center" style="background-color: #ccffcc;"> Bahan <br />
Pakan</td><td align="center" style="background-color: #ccffcc;">Knadungan <br />
Protein</td><td align="center" style="background-color: #ccffcc;">Kandungan<br />
Lemak</td><td align="center" style="background-color: #ccffcc;">I</td><td align="center" style="background-color: #ccffcc;">I </td><td align="center" style="background-color: #ccffcc;">III </td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 1</td><td style="background-color: #ffff99;">Tepung Ikan</td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">62.99 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">8.4 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">35</td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">25</td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">35</td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 2</td><td style="background-color: #ffff99;">Tepung Kedelai </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">36,6 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">14.30 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">5</td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">5 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">5 </td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 3</td><td style="background-color: #ffff99;">Bungkil Kelapa </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">18.46 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">15.73 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">15 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">15 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">15 </td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 4</td><td style="background-color: #ffff99;">Tepung Jagung</td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">10.40 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">0.53 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">10 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">10 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">10 </td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 5</td><td style="background-color: #ffff99;">Dedak Halus </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">15.58 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">6.8 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">30 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">35 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">30 </td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 6</td><td style="background-color: #ffff99;">Tepung Tapioka </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">2.6 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">2.6 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">15 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">10 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">10 </td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 7</td><td style="background-color: #ffff99;">Vitamin </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;"></td><td align="center" style="background-color: #ffff99;"></td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">1 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">1</td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">1</td></tr>
<tr><td align="center" style="background-color: #ffff99;"> 8</td><td style="background-color: #ffff99;">Mineral </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;"></td><td align="center" style="background-color: #ffff99;"></td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">2 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">2 </td><td align="center" style="background-color: #ffff99;">2 </td></tr>
</tbody></table>
<br /> <br /><br /><span style="color: #333399; font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b. Mencampur bahan-bahan seperti tepung ikan, tepung kedelai, bungkil kelapa, dedak <br /> halus,tepung jagung satu wadah hingga merata, pada wadah yang terpisah dicampur <br /> pula dengan vitamin mix dan mineral mix. Kemudian kedua wadah tersebut dicampurkan <br /> hingga merata.<br /><br />c. Buat perekat dari tepung sagu dengan volume air 500 ml untuk 1 Kg pakan setelah <br /> merata dan kental kemudian dicampurkan dengan campuran bahan baku seperti pada <br /> huruf b diatas kemudian diaduk sampai merata.<br /><br />d. Membentuk adonan pakan diatas menjadi gumpalan-gumpalan untuk memudahkan <br /> dalam proses pencetakan pellet.<br /><br />e. Pencetakan pelet dengan mesin/alat pellet disesuaikan dengan piringannya dengan <br /> diameter pellet yang dikehendaki.<br /><br />f. Pengiriman pellet bisa dengan menggunakan oven 60<sup>0</sup>C selama 24 jam atau diangin-<br /> anginkan/dijemur hingga kering.<br /><br />g. Mengemas pakan dan menyimpannya ditempat dingin dan kering.<br /><br /><br />Khusus untuk ikan patin pemberian pakan/hari untuk 1000 ekor bisa dilihat dari contoh berikut :<br /><br />- Untuk masa pemmeliharaan :<br /><br />- 4 Bulan pellet apung<br />- 2 Bulan tenggelam.</span><br /><br /><span style="color: #333399;"><span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">SUMBER : DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA JAMBI</span></span></span></li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-62491244788379135552013-02-04T19:56:00.000-08:002013-02-14T19:56:27.029-08:00<h2 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Cara / Langkah sukses budidaya lele
</h2>
<div class="post-header">
</div>
<div class="breadcrumbs">
</div>
<h2>
</h2>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-OeXx_wSrYHo/UAjKxoSuEAI/AAAAAAAAACI/ltpQNEMqeCk/s1600/lele.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7_jiNjih1Cw/UR2xte3-T5I/AAAAAAAAAJs/3Xn9fUdEyU8/s1600/IMG_20130105_171629.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-7_jiNjih1Cw/UR2xte3-T5I/AAAAAAAAAJs/3Xn9fUdEyU8/s320/IMG_20130105_171629.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Bisnis budidaya lele yang menguntungkan, mampu memberikan
untung yang cukup besar. <span id="more-11228"></span>Ikan lele termasuk salah
satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat.
Sehingga banyak para pelaku bisnis yang memilih lele untuk dibudidayakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">1. Proses Pemijahan</span></b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Proses pemijahan untuk mengawinkan
lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses
mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel
sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan,
dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat
tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Syarat indukan jantan :</span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Kepala induk jantan lebih kecil dari betinanya, serta
tulang kepalanya gepeng</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Warna kulit dada induk jantan lebih tua dibandingkan
yang betina, serta kulitnya lebih halus daripada betina</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang
dibelakang anus dengan warna kemerahan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal
dibanding induk betina</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Gerakan lele jantan lebih lincah dibandingkan yang
betina</span></li>
</ul>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">Syarat indukan betina :</span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Kepalanya lebih besar dibandingkan induk betina</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Warna klit dada lele betina lebih terang dibandingkan
yang jantan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Kelamin induk betina berbentuk oval dan berwarna
kemerahan, lubangnya lebar dan letaknya di belakang anus. Biasanya sel
telur yang telah matang berwarna kuning</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk induk betina biasanya geraknya tidak selincah
induk jantan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt;">Perutnya lebih gembung dari induk jantan</span></li>
</ul>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Selama proses pemijahan indukan lele diberi makanan yang memiliki kadar
protein cukup tinggi. Setelah diberikan protein yang cukup tinggi, induk
betina siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi akan menetas
menjadi anakan lele setelah 24 jam. Setelah berumur satu minggu pisahkan hasil
anakan dengan induk betina, sedangkan untuk pemindahan anakan setelah anakan
berumur dua minggu.</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Cara Pemindahan anakan lele :</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
- Mengurangi air di sarang pemijahan hingga tinggi air berkisar antara 10 cm
sampai 20 cm</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
- Menyiapkan tempat penampungan ( baskom atau ember ) yang telah diisi air
dari kolam pemijahan</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
- Samakan suhu kolam anakan dengan suhu kolam pemijahan</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
- Pindahkan anakan dari kolam pemijahan menggunakan cawan atau piring</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
- Kemudian pindahkan anakan ke kolam pendederan dengan hati – hati pada
maalm hari, karena masih rentang terhadap tingginya suhu air</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt;">2. Pembudidayaan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Proses pembudidayaan adalah proses
pembesaran bibit lele hingga berukuran siap jual berkisar antara 5 cm hingga 12
cm. Setelah anakan dipisahkan ke dalam kolam pendederan, usahakan kolam
diberikan pelindung dari tingginya suhu. Biasanya dapat menggunakan penutup
plastic atau menggunakan tanaman enceng gondok sebagai tanaman pelindung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Selain pengaturan suhu kolam, dalam
proses pendederan anakan ikan lele sudah boleh diberikan makan. Bisa berupa
pakan alami seperti jentik jentik, kutu air, cacing kecil atau plankton yang
dapat diberikan saat anakan lele berumur kurang dari 3- 4 hari. Setelah berumur
3 – 4 hari, anakan lele diperbolehkan diberikan makanan buatan dengan kadar
protein serta nutrisi yang cukup tinggi. Dengan menambahkan POC NASA yang
mengandung mineral penting serta protein dengan dosis 1 – 2 cc / kg pakan
yang telah dicampuri sedikit air.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Untuk hasil maksimal, seekor lele
dapat dipanen setelah umur 6 hingga 8 bulan. Namun kurang dari waktu tersebut,
lele telah dapat dipanen jika beretnya telah mencapai 200 gram per ekor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Sumber : http://bisnisukm.com</span></div>
</blockquote>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-15162247014872040642013-01-08T22:14:00.000-08:002013-01-20T22:58:31.697-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-krB0Ac_21Ao/UPzc6f-WCxI/AAAAAAAAAHg/wz5Dt2XvZN8/s1600/IMG0073A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-krB0Ac_21Ao/UPzc6f-WCxI/AAAAAAAAAHg/wz5Dt2XvZN8/s320/IMG0073A.jpg" width="320" /></a></div>
Proses penimbangan benih ikan lele<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-62DOdqRleco/UPzc6lF35pI/AAAAAAAAAHk/UasYFvSODow/s1600/IMG0064A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-62DOdqRleco/UPzc6lF35pI/AAAAAAAAAHk/UasYFvSODow/s320/IMG0064A.jpg" width="320" /></a></div>
Pengiriman benih ikan lele dari Balai Benih Indonesia (BBI) sebanyak 65rb ekor dan ditanam dalam 3 tahap. (tahap pertama 20rb ekor).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-oolkQYp66kE/UPzc6181VLI/AAAAAAAAAHo/6B5kSjez1sQ/s1600/IMG0074A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-oolkQYp66kE/UPzc6181VLI/AAAAAAAAAHo/6B5kSjez1sQ/s320/IMG0074A.jpg" width="320" /></a></div>
Proses penimbangan dan penghitungan tiap ekor benih lele<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WR58i_iprJM/UPzc7YRWMtI/AAAAAAAAAHw/bAD-rxKwCkY/s1600/IMG0093A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-WR58i_iprJM/UPzc7YRWMtI/AAAAAAAAAHw/bAD-rxKwCkY/s320/IMG0093A.jpg" width="320" /></a></div>
Penurunan benih lele dari jerigen<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-3aIlIuAqrEM/UPzdHne_SpI/AAAAAAAAAIA/5MxGeSC78ps/s1600/IMG0119A.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-3aIlIuAqrEM/UPzdHne_SpI/AAAAAAAAAIA/5MxGeSC78ps/s320/IMG0119A.jpg" width="320" /></a></div>
Benih yang sudah ditabur, di atur pengaturan airnyaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-28127110952324423872013-01-03T22:13:00.000-08:002013-01-20T22:13:57.485-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-zYPkX712lVU/UPzaKDK7B5I/AAAAAAAAAHA/3-VuGZTMhpo/s1600/IMG_20130105_171629.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-zYPkX712lVU/UPzaKDK7B5I/AAAAAAAAAHA/3-VuGZTMhpo/s320/IMG_20130105_171629.jpg" width="320" /></a></div>
Kolam siap ditabur benih,dengan terlebih dahulu kolam direndam dgn air dicampur pupuk dan probiotik selama 5 hari.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-79109752330495518442013-01-01T22:09:00.000-08:002013-01-20T22:09:45.115-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-krGFxGfLY7s/UPzakMPZJkI/AAAAAAAAAHI/PB8dSi_Mig8/s1600/IMG_20121227_161030.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-krGFxGfLY7s/UPzakMPZJkI/AAAAAAAAAHI/PB8dSi_Mig8/s320/IMG_20121227_161030.jpg" width="320" /></a></div>
Persiapan pembuatan kolam terpal dan atap bangunan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-x9iOFU9_dNk/UPzalYMCHZI/AAAAAAAAAHQ/szzO8vQZB2o/s1600/IMG_20121227_160959.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-x9iOFU9_dNk/UPzalYMCHZI/AAAAAAAAAHQ/szzO8vQZB2o/s320/IMG_20121227_160959.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
Pemasangan atap yang akan ditutup dengan terpalAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-789113161045912892.post-68358466999047918452012-12-20T21:59:00.000-08:002013-01-20T22:56:43.444-08:00kolam tembok<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qAPH_yBg5QE/UPzXtTJg_PI/AAAAAAAAAGg/nEHIwzVew2A/s1600/IMG_20121227_160858.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-qAPH_yBg5QE/UPzXtTJg_PI/AAAAAAAAAGg/nEHIwzVew2A/s320/IMG_20121227_160858.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-LWpTVZK3u3g/UPzY_oxNOnI/AAAAAAAAAGw/lOY2peOzGgs/s1600/IMG_20121226_112807.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-LWpTVZK3u3g/UPzY_oxNOnI/AAAAAAAAAGw/lOY2peOzGgs/s320/IMG_20121226_112807.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Pembuatan kolam lele dengan tembokAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05380102897293587255noreply@blogger.com0